INFO VIRAL SOPPENG | WAJO, SULSEL – Proyek pengendalian banjir Sungai Walanae-Cendranae di Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, menuai sorotan tajam. Proyek bernilai fantastis Rp 17.774.508.000,- dari APBN tahun anggaran 2024 ini diduga menggunakan material batu yang tidak sesuai spesifikasi.
Pelaksana proyek, PT Tantui Enam Konstruksi, dinilai abai terhadap kualitas pekerjaan. Berdasarkan pantauan media lokal di lokasi, batu yang digunakan untuk penguatan tebing sungai tampak berukuran kecil dan rapuh, mudah hancur, serta tidak memenuhi standar kualitas. Padahal, proyek semacam ini umumnya membutuhkan batu gajah yang kokoh dan berukuran besar untuk menjamin daya tahan konstruksi.
Kesan asal-asalan dalam pelaksanaan proyek semakin diperkuat dengan sulitnya mendapatkan respons dari pihak pelaksana. Lifti dan Hasen, yang disebut sebagai pelaksana kegiatan, tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi oleh media, baik secara langsung maupun melalui pesan singkat.
Kondisi ini memicu keprihatinan publik, mengingat besarnya anggaran yang digunakan. Jika benar material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi, dikhawatirkan proyek ini tidak akan bertahan lama dan gagal memenuhi tujuannya untuk mengendalikan banjir.
Pihak terkait diharapkan segera memberikan klarifikasi dan memastikan pelaksanaan proyek ini sesuai standar.
Selain itu, pengawasan dari pemerintah dan pihak berwenang perlu ditingkatkan agar anggaran negara tidak disalahgunakan dan hasil pembangunan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.(***)