Info Viral Soppeng, – Proyek saluran irigasi yang digelontorkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Balai Pompengan di Desa Tottong, Kecamatan donri donri, Kabupaten Soppeng, provinsi Sulawesi,menjadi sorotan warga setempat. Proyek dengan total anggaran Rp17 miliar yang di kucurkan pada tahun 2020 yang di kerjakan Oleh Karaeng Kodeng
itu hingga kini belum di selesaikan, bahkan diduga anggaran tersebut di KORUPSI Oleh KARAENG KODENG pada Tahun 2020,setalah gagal di 2020 pihak pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui APBD provinsi balai pompengan Sulsel kembali mengkucurkan anggaran di tahun 2021 yang di kerjakan oleh WARDING, bersama KARAENG KODENG.
Mengobrak Abrik saluran irigasi yang ada di dusun balubue,material di hambur batu dan pasir sepanjang jalan guna meyakinkan masyarakat setempat,usai mengobrak Abrik saluran irigasi menggunakan alat berat.red kami sangat kecewa pak saluran irigasi yang selama ini kami andalkan hanya di rusak lalu di tinggalkan.jelasnya.
Berdasarkan informasi, proyek tersebut terbagi di tiga lokasi yakni Desa Labokong, Desa Kessing, dan Desa Leworeng. Namun, menurut warga,dan kepala desa tottong membenarkan bahwa tidak ada satu pun dari ketiga proyek tersebut yang selesai sesuai rencana.jelasnya
Proyek Mangkrak di Dusun Balubue, Desa Tottong merupakan proyek drainase yang digarap sejak 2020 hanya berupa galian sepanjang sekitar 100 meter. Warga mengungkapkan pihak pelaksana meninggalkan pekerjaan karena alasan kehabisan anggaran.
“Saluran irigasi ini sangat penting bagi kelompok tani Balubue, tapi sampai sekarang belum selesai. Ini benar-benar merugikan kami sebagai petani,” ujar Anwar, salah satu anggota kelompok tani setempat.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa pelaksana sebelumnya, seperti Karang Kodeng pada 2020 dan Warding pada 2021, diduga meninggalkan tanggung jawab tanpa menyelesaikan pekerjaan. Hal serupa juga terjadi pada proyek bendung daerah irigasi di Desa Leworeng.
Kepala Desa Tottong mengonfirmasi bahwa proyek irigasi di dusun mereka telah dianggarkan dua kali melalui APBD Provinsi Sulawesi Selatan, namun hingga kini belum terealisasi.
“Dua kali dianggarkan, tapi hasilnya nol. Kami hanya menerima janji tanpa ada hasil nyata,” keluhnya.
Kegagalan proyek ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat. Mereka meminta Kapolda Sulsel untuk mengaudit pihak pelaksana proyek.
“Kami mendesak agar pihak berwenang turun tangan mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan anggaran ini. Jangan sampai dana miliaran rupiah ini hanya jadi proyek gagal tanpa ada pertanggungjawaban,” tegas kepala desa tottong ke awak media ini.
Proyek Balai Pompengan di Kabupaten Soppeng seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian warga. Namun, hingga kini, mangkraknya proyek tersebut justru menjadi bukti lemahnya pengawasan dan manajemen pelaksanaan.
Pihak terkait Kapolda Sulsel omdusman KPK diminta tangkap pelaku korupsi anggaran 17 milyar namun pisiknya tidak ada balai pompengan di minta bertanggung jawab.
(Tim Media)