Bentrok Antar-Pendukung di Sekitar Lokasi Debat Pilgub, Ini Penjelasan Jubir Danny-Azhar

Advertisement

Bentrok Antar-Pendukung di Sekitar Lokasi Debat Pilgub, Ini Penjelasan Jubir Danny-Azhar

By Redaksi
Sunday, November 10, 2024

 #Soal Bentrok Antar-Pendukung, Jubir Andalan Hati Dis


MAKASSAR - Debat Kedua Pilgub Sulsel yang dilaksanakan di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11/2024) diwarnai insiden bentrok antar-pendukung kedua Palson di sekitar lokasi.


Dalam rilisnya ke sejumlah media, Juru Bicara Tim Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) menyebut insiden tersebut sebagai penyerangan, bukan perkelahian biasa.


"Ini bukan perkelahian, melainkan penyerangan dilakukan massa Paslon DIA," kata MRR. 


Merespon hal tersebut, Juru Bicara Danny - Azhar (DIA), Asri Tadda angkat bicara. Menurutnya, Jubir MRR telah secara sepihak menuding massa Paslon DIA sebagai pihak yang memulai terjadinya kisruh.


"Itu pernyataan tendensius dan tidak benar. Saksi dan dokumentasi kejadian terlalu banyak. Jangan sampai karena kalah di debat, lalu menuding lawan melakukan penyerangan di lapangan. Ini tidak baik," kata Asri.


Diungkapkan Asri, justru massa pendukung Palson 02 yang melakukan provokasi kepada pendukung DIA yang ada di lokasi.


"Saya tidak ada di lapangan karena mengikuti debat di dalam ruangan. Tetapi dari video yang beredar dan laporan dari tim di lapangan, jelas bahwa massa 02 yang mulai memprovokasi. Jadi pernyataan MRR ini tidak benar, dan malah menghasut. Ini narasi bahaya," ungkapnya.


"Kejadian hari ini hampir sama dengan debat pertama. Dimana massa pendukung 02 sepertinya memang sengaja dikondisikan untuk memancing keributan, padahal kita sudah komitmen menjaga Pilkada damai," tambah Asri.


Karena itu, Asri mengajak kepada seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak terpancing dengan narasi yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ingin merusak nuansa damai Pilkada.


Dikatakannya, bentrok antar massa pendukung yang berkumpul dalam jumlah besar memang rentan terjadi. Hanya saja, semua pihak harus menyikapinya dengan kepala dingin dan tidak reaktif.


"Saya kira, kita harusnya memberikan informasi berimbang dan mendamaikan, jangan asal menuding atau malah menghasut, padahal tidak tahu betul kejadian sebenarnya di lapangan. Mari kita jaga Pilkada ini dengan damai," pungkas Asri. (*)